Cerianya Wisata Panen Belimbing van Depok


Berwisata Panen Belimbing van Depok di Kampung Pitara



Rabu, 21 Maret 2018, dua puluh tujuh murid TK Alam Patrick, Depok berwisata panen belimbing di Kampung Pitara, Pancoran Mas, Depok. Dipimpin oleh bu Lilis dan pak Anwar, tiga kelompok kelas murid TK mengikuti rangkaian wisata panen belimbing yang digagas oleh Komunitas WPL.
Belimbing dikenal sebagai identitas (icon) Kota Depok. Belimbing dari Kota Depok memiliki ciri khas rasanya yang manis dan ukurannya yang besar. Namun, belum banyak warga yang belum mengetahui bagaimana proses memelihara pohon belimbing yang benar hingga menghasilkan buah belimbing yang berkualitas.
Setelah beristirahat sejenak, acara dibuka oleh bu Lilis. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang proses memelihara pohon belimbing sejak dari pembibitan hingga panen yang disampaikan oleh pak Beni. Diajarkan cara mengokulasi pohon belimbing hingga membungkus buah belimbing.
Selesai pengarahan, murid-murid dibagi menjadi tiga kelompok pemetik belimbing. Tiap kelompok terdiri dari 8 hingga 11 murid. Satu-persatu kelompok kemudian diarahkan berjalan menuju kebun belimbing. Di kebun belimbing, setiap murid dibimbing untuk memetik sendiri dua hingga tiga buang belimbing dari pohon.
Selanjutnya, para murid menuju tempat penimbangan. Di tempat penimbangan, belimbing yang dipetik setiap murid ditambahkan dengan belimbing yang sudah disiapkan sebelumnya hingga timbangan genap menjadi 2 kg. Selesai menimbang, belanjaan setiap murid ditempelkan dengan label sesuai dengan namanya. Total 54 kg belimbing dibeli oleh ke 27 murid TK Alam Patrick.
Selesai proses penimbangan, tibalah giliran para guru pendamping yang berbelanja belimbing. Sebanyak 13 kg diborong oleh para guru pendamping.
Selama penyelenggaraan wisata panen belimbing, para pengunjung mendapatkan pengetahuan tentang cara memelihara pohon belimbing serta  pengalaman ceria memetik belimbing dari pohon dan menimbang belimbing yang dibeli.

Informasi Wisata Panen Belimbing, hubungi WA/telegram: 081294742033

Depok, 22 Maret 2018.
BvD.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kami

Gambar
Komunitas WPL Build the Locals Komunitas Warga Peduli Lingkungan (disingkat Komunitas WPL) memulai upaya pemberdayaan masyarakat sejak tahun 2003. Secara resmi, kami berdiri sejak 20 Desember 2009. Menaruh perhatian besar pada upaya pembangunan potensi lokal. Potensi lokal yang dimaksud adalah sumber daya atau aset komunitas/masyarakat yang ada di sekitar kita. Potensi lokal meliputi modal fisik, modal finansial, modal teknologi, modal lingkungan, modal manusia, modal sosial dan modal spiritual (Adi, 2012). Komunitas WPL sebuah perusahaan sosial ( social enterprise ) yang bergerak secara independen. Namun kami membuka diri untuk bekerja sama secara mutualistik dengan berbagai pihak yang sama-sama menaruh perhatian dalam membangun potensi lokal. Tugas kami merangkai berbagai potensi di masyarakat sehingga dapat berfungsi secara optimal dan berperan melakukan perubahan secara berkelanjutan. Program utama kami meliputi: 1. Program Literasi 2. Program Lingkungan 3. ...
Baca selengkapnya

Berbagi Cerita Inisiatif Social Entrepreneur di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI

Gambar
Selasa, 3 April 2018 Berbagi adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Kali ini kesempatan berbagi sebagai dosen tamu pada mata kuliah Komunikasi Sosial, Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI. Profesi social entrepreneur memiliki tantangan untuk membangun inisiatif di tengah masyarakat yang dikelola sedemikian rupa sehingga menghasilkan dampak sosial ( social impact ) yang berkelanjutan. Modal utama seorang social entrepreneur adalah empati. Dengan mampu menempatkan diri di tengah masyarakat dan menjadi bagian darinya, empati menjadi energi besar untuk memulai inisiatif perubahan. Komunikasi yang dibangun disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan pemangku kepentingan yang terkait dengan potensi sosial yang akan dikembangkan. Kualitas komunikasi sosial ditentukan oleh kemampuan kita mengenali dan memahami kondisi sosial yang ada. Bukan kondisi sosial yang hanya kita asumsikan atau kita nilai dari luar, melainkan kondisi sosial hasil pemetaan partisipatif bersama dengan war...
Baca selengkapnya